-->

Pemahaman Budaya Tinggi Tidak Bisa Dianggap Lebih Baik Dibanding Budaya Populer

Bagaimana pemahaman soal Budaya Tinggi Tidak Bisa Dianggap Lebih Baik Dibanding Budaya Populer, berikan contohnya...

Salah satu definisi kebudayaan, menurut seorang antropolog asal Inggris, E.B.Tylor ; Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, serta lain-lain kecakapan, dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. .Manusia adalah makhluk biologis dan budaya. Sebagai makhluk budaya, manusia memiliki ciri-ciri khas yang membedakan dengan makhluk non manusia yaitu :

1. Memiliki kemampuan bekerja sama dan berbagi
2. Mengembangkan pernikahan dan sistem kekerabatan
3. Memiliki akal
4. Memiliki kemampuan menggunakan bahasa.


Kebudayaan perlu dipahami secara luas. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan memiliki 3 wujud, berupa :
1.Kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma, dan peraturan
2. Kumpulan aktivitas serta tindakan berpola anggota masyarakat
3. Benda-benda hasil karya manusia.

Enam karakter yang melekat pada kebudayaan, antara lain :
1. Kebudayaan adalah sesuatu yang dipelajari.
2. Kebudayaan merupakan cara manusia menggunakan simbol untuk mengorganisir dan memberi makna pada hal-hal di sekitarnya.
3. Kebudayaan adalah sebuah sitem yang terintegrasi.
4. Kebudayaan digunakan bersama oleh anggota kelompok masyarakat.
5. Kebudayaan membantu manusia beradaptasi dengan lingkungannya.
6. Kebudayaan selalu berubah.

Conrad Philip Kotak, seorang antroprolog memisahkan kebudayaan berdasarkan jangkauannya yakni budaya Nasinal dan budaya Internasional.
- Budaya Nasional merupakan kepercayaan, pola perilaku yang dipelajari, nilai, dan institusi yang dibagi oleh para warga dari sebuah negara. Contoh : Orang Indonesia mengenal pakaian batik sebagai pakaian Nasional.
- Budaya Internasional merujuk kepada tradisi-tradisi budaya yang melampaui batasan Nasional. Contoh : Piala Dunia merupakan peristiwa Internasional yang dinikmati oleh banyak orang diberbagai belahan dunia karena mereka mengetahui cara bermain bola dan mengikuti perkembangan olah raga tersebut.
Pemisahan ini tidak dilakukan untuk menempatkan budaya yang satu dalam posisi yang lebih baik di banding budaya yang lain. Justru , Pemisahan ini dilakukan agar kita dapat menghargai keragaman budaya Internasional dan Nasional. Budaya Internasional dan Nasional harus diposisikan secara setara.

Ditinjau dari keterikatannya dengan kelas sosial, budaya dapat dikategorikan menjadi yang tinggi dan populer .
Salah satu definisi kebudayaan, menurut seorang antropolog asal Inggris, E.B.Tylor


Budaya tinggi (high culture)

Mengapa budaya tinggi tidak bisa dianggap lebih baik dibanding budaya populer?


Budaya tinggi (high culture) merupakan sebuah subkultur yang dimiliki oleh para manusia yang hidup di lingkungan golongan masyarakat kelas atas atau kelas elit. Budaya tinggi memiliki karakteristik yang dapat terlihat dari pola konsumsi khusus, gaya hidup, sastra, kesenian, kepercayaan, sikap, ragam aktivitas, dan lain sebagainya. 

Sebagai contoh masyarakat yang berasal dari golongan kelas atas memiliki kegemaran dalam berinvestasi kepada sebuah karya seni seperti lukisan contohnya. 

Bagi mereka karya seni merupakan sebuah hal yang penting dan akan mempengaruhi pandangan orang lain terhadap mereka. Selain itu, mereka juga memiliki pola konsumsi yang sangat tinggi terhadap berbagai macam hal yang memiliki harga fantastis seperti makanan, kendaraan, perhiasan, atau barang - barang mewah.


Budaya populer (popular culture)


Sedangkan budaya populer (popular culture) merupakan sebuah subkultural yang dimiliki oleh semua manusia yang hidup di dunia atau masyarakat yang luas. 

Pemahaman Budaya Tinggi Tidak Bisa Dianggap Lebih Baik Dibanding Budaya Populer


Tidak jauh berbeda dengan kebudayaan tinggi (high culture), budaya ini juga memiliki pola konsumsi, gaya hidup, sastra, kesenian, kepercayaan, sikap, ragam aktivitas, dan lain sebagainya. 

Namun yang menjadi perbedaan adalah semua yang terjadi di dalam budaya populer tidak secanggih dan semewah kehidupan yang terjadi di budaya tinggi atau dapat dikatakan budaya ini melekat pada golongan masyarakat tingkat menengah ke bawah. 

Sebagai contoh masyarakat yang berada di dalam budaya populer lebih memilih untuk mengonsumsi makanan cepat saji yang dapat di temukan secara cepat, mudah, dan memiliki harga yang terjangkau. Budaya populer sebenarnya memiliki daya tarik yang tinggi karena pada masa kini masyarakat dunia lebih memilih budaya populer dibandingkan budaya tinggi.



Mengapa budaya tinggi tidak bisa dianggap lebih baik dibanding budaya populer?

Menurut saya, budaya tinggi tidak bisa dianggap lebih baik dari budaya populer karena budaya tinggi hanya dinikmati oleh sebagian kalangan saja, sedangkan budaya populer penikmatnya lebih luas dan terus berkembang.

Selain itu, dari apa yang saya lihat budaya tinggi saat ini semakin dipandang kuno, contoh Budaya tinggi salah satunya adalah musik klasik . Saat ini musik yang dikategorikan klasik seperti warisan Mozart, Bach, Schubert, dan sebagainya acapkali dikaitkan dengan kekunoan, kompleksitas, dan hanya dimainkan di gedung-gedung opera atau teater. Sedangkan budaya populer lebih dinamis karena bisa ditemui di semua kalangan.

Bila budaya tinggi adalah sebuah bentuk dukungan terhadap kestabilan dan kemamapanan nilai-nilai dalam masyarakat, maka budaya populer pada awalnya bertindak sebagai counter culture yang melawan kemapanan, memberikan alternatif bagi sebuah masyarakat yang berubah, kemudian menjadi ‘pemersatu’ unsur-unsur masyarakat yang terpisahkan kelas dan status social ke dalam satu komunitas massa ‘maya’. 

Komunitas tersebut disebut ‘maya’ karena seperti hakekatnya sebuah bentuk komunikasi massa yang khalayaknya anonym dan tersebar, komunitas dari budaya populer acapkali bersifat tersebar dan anonim. Mereka dipertemukan ketika budaya populer tersebut berwujud.  Sebuah grup musik yang sedang naik daun atau terkenal adalah salah satu contoh budaya populer. 

Penggemarnya berada di berbagai pelosok daerah dan negeri, dipersatukan pada saat band tersebut tampil, yang walaupun tampilnya di stasiun televisi, menyatukan para penggemarnya untuk menyaksikan. Sehingga, dari sini bisa kita pahami bahwa budaya populer lebih banyak peminat dan lebih cepat perkembangannya dibandingkan dengan budaya tinggi.


2 Responses to "Pemahaman Budaya Tinggi Tidak Bisa Dianggap Lebih Baik Dibanding Budaya Populer"

  1. Budaya Tinggi merupakan budaya yang memisahkan kelompok elit (kaya) atau mempunyai perekonomian yang lebih baik dari masyarakat lain. Contohnya, musik klasik, baju bermerk, restaurant mahal, penthouse atau apartement mewah, bioskop film
    Budaya Populer merupakan budaya yang tersebar di masyarakat pada umumnya. Contohnya, musik dangdut, warung makan, kost, televisi
    Kebanyakkan orang-orang biasa beranggapan bahwa Budaya tinggi lebih baik dari Budaya populer. Dengan munculnya pendapat itu, para sosiolog tidak setuju. Para ahli setuju budaya tinggi tidak lebih baik dari budaya populer. Keduanya memiliki nilai yang setara, karena perbedaan karakter antara budaya tinggi dan budaya populer hanyalah pada selera dan ketertarikan peminatnya.

    Antara masyarakat biasa dan elit (kaya) memiliki selera dan ketertarikan budaya yang berbeda.

    Budaya tinggi dianggap lebih baik dari budaya populer karena dilihat dari posisi ekonomi, sosial, politik dan budaya yang lebih baik.

    BalasHapus
  2. Budaya populer seringkali dianggap budaya yang lebih baik ketimbang budaya tinggi. Hal ini bisa menjadi suatu kekuatan dinamis yang mendobrak paradigma yang berupa tradisi kuno dan juga bisa menciptakan kesatuan pada segala perbedaan yang ada pada masyarakat.
    Contoh : Dari budaya tinggi yang kalah dengan budaya populer adalah meningkatnya popularitas terhadap musisi-musisi baru dengan genre rap atau hip hop.

    BalasHapus