-->

5 Film Indonesia Terburuk Tahun 2019, dari Tembang Lingsir sampai Kain Kafan Hitam

Tahun 2019 akhirnya berakhir, dan sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2020. Sepanjang tahun ini, ada puluhan dan bahkan mungkin ratusan film Indonesia terbaru yang rilis.



Dari sekian banyak film tersebut, kami mencoba memilih 5 film terburuk Indonesia tahun 2019 dengan berbagai pertimbangan yang ada. Kebetulan kelima film terburuk yang terpilih adalah film bergenre horor.



Penasaran film Indonesia tahun 2019 apa saja yang menjadi film terburuk? Simak daftar lengkapnya di bawah ini!






5 Film Indonesia Terburuk Tahun 2019





5. Tembang Lingsir







5 Film Indonesia Terburuk Tahun 2019, dari Tembang Lingsir sampai Kain Kafan Hitam
5 Film Terburuk Indonesia Rilis Tahun 2019



Peringkat kelima film terburuk Indonesia tahun 2019 ditempati oleh film Tembang Lingsir. Semua orang pasti berpikir bahwa ini adalah spin-off Kuntilanak apalagi dengan sutradara yang sama, Rizal Mantovani. Namun, film ini jauh dari (yang katanya) bersaudara ini.



Casts-nya tak terlalu membantu dan horornya menurunkan minat nonton kita. Konsep menarik, namun disajikan dengan tetap berisik. 'Lingsir' bahkan tak terjelaskan dengan baik. Hanya Teuku Rifnu Wikana yang bisa menyelamatkan film ini.



Sinopsis:



Sejak kecil Mala (Marsha Aruan) telah diajarkan Ibunya menyanyikan Tembang Lingsir. Tetapi ketika kebakaran misterius terjadi menyebabkan Ibunya tewas dan Mala kehilangan suaranya.



Mala kemudian tinggal bersama pamannya Om Gatot (Teuku Rifnu Wikana) dan Tante Gladys (Meisya Siregar) yang memiliki 2 anak.



Tetapi berbagai macam kejadian misterius mulai muncul sejak Mala tinggal merasa mereka, mereka menuduh Mala penyebabnya tetapi Mala justru merasa ada rahasia tersembunyi di rumah tersebut.












4. Kembalinya Anak Iblis





film lokal terburuk 2019, 5 Film Indonesia Terburuk Tahun 2019



Ketika 13 The Haunted yang menggantung, ditutup dengan Kembalinya Anak Iblis yang sama saja kualitasnya. Lebih parah terbilangnya. Diisi casts millenials yang keren, namun kosong secara aktingnya, film ini adalah sajian yang berisik pula dan diproduksi oleh PH kita tercinta, RA Pictures.



Sayang sekali, tapi film Kembalinya Anak Iblis memang pantas menjadi salah satu film horor Indonesia terburuk di tahun 2019 ini.



Sinopsis:



Rama (Al Ghazali), Garin (Endy Arfian), Farel (Atta Halilintar), Quincy (Steffi Zamora) dan Celsi (Valerie Thomas) berhasil selamat dari terror arwah di resort Pulau Ayunan yang menyimpan sejarah mengerikan.



Tetapi kekasih Rama justru masuk rumah sakit jiwa dan adiknya Hana (Marsha Aruan) serta Fira (Mumuk Gomez) belum ditemukan. Rama pun kembali ke Pulau Ayunan untuk menemukan mereka.






3. Kelam





film horor indonesia terburuk



Sudah bagus judulnya 'Boneka Abdi' yang menarik sepertinya, tetapi ketika diganti 'Kelam', alurnya berjalan tak jelas.



Baik awal hingga akhir, kita hanya ditampilkan parade jumpscares tak seram yang bertubi-tubi dan also berisik. 78 menit disia-siakan oleh Erwin Arnada, apalagi konflik di balik film ini yang cukup memalukan.



Sinopsis:



Nina (Aura Kasih) hubungannya buruk dengan mamanya Dewi (Rina Hassim) sejak Nina terpaksa kabur dari rumah.



Tetapi ketika Dewi sakit, Nina terpaksa datang bersama Sasha (Giselle Tambunan) anaknya yang masih kecil yang menderita penyakit jantung sejak bayi.



Ketika semakin parah ia dibawa di rumah sakit dan saat itu Tiara yang juga di rumah sakit baru saja meninggal, orangtua Tiara setuju mendonorkan jantungnya untuk Sasha. Tetapi sejak saat itu mulai muncul teror anak kecil yang mulai menghantui rumah mereka.






2. Arwah Noni Belanda





film indonesia paling jelek 2019



Film Indonesia terburuk kedua tahun 2019 ini! Penonton tak mendapat apa-apa dari karya Agus H. Mawardy ini sebenarnya.



Parade horor, akting Sara yang kadang masih harus diperbaiki, dan teknikal yang naudzubillah bagusnya membuat 78 menit ini untungnya terasa cepat.



Sinopsis:



Arwah Noni Belanda menceritakan tahun 1984 di Batavia dimana Hellen Van Stolch (Milena Tunguz) merupakan satu-satunya putri dari tuan tanah Jacob Van Stolch (Maurie Chevalier).






Hellen mengalami kejadian tragis yang membuat arwahnya gentayangan sampai sekarang.  Astari (Sara Wijayanto) yang menulis novel horror mengalami kejadian mencekam ketika arwah Hellen Van Stolch melakukan teror terhadap Sarah dan keluarganya.






1. Kain Kafan Hitam





5 Film Indonesia Terburuk Tahun 2019, dari Tembang Lingsir sampai Kain Kafan Hitam



Dan, peringkat pertama film Indonesia terburuk tahun 2019 berhasil diraih oleh film Kain Kafan Hitam. 



Disutradarai oleh Maxime Bouttier yang kadang-kadang aktingnya pun masih tidak menghibur, Kain Kafan Hitam juga adalah parade jumpscares dengan pembawaan sempit dalam rumah yang luas.



Dibawa kemana-mana tanpa eksekusi yang baik. Casts millenials namun tak menarik perhatian semuanya kecuali kecantikan dari paras Haico van der Veken. Selamat untuk film Kain Kafan Hitam, menjadi film terburuk Indonesia tahun 2019.



Sinopsis:



Evelyn (Haico Van Der Veken) kuliah di Bandung yang memiliki 2 orang adik yaitu Arya (Rayhan Cornellis) dan Maya (Jessica Lucyana Taroreh).



Evelyn memiliki pacar bernama Bimo (Maxime Bouttier) yang hobi dengan segala sesuatu tentang horror bahkan memiliki komunitas pencari setan di kampusnya.



Ketika orangtua Evelyn meninggal karena kecelakaan, Evelyn dan adik-adiknya harus pindah ke rumah lain karena rumah yang lama digadai oleh bank. Tetapi ruma baru tersebut justru menyimpan misteri.





Itu dia 5 film Indonesia terburuk di tahun 2019 versi kami. Apakah kalian setuju dengan daftar di atas atau memiliki pendapat lain? Berikan tanggapanmu di kolom komentar…





0 Response to "5 Film Indonesia Terburuk Tahun 2019, dari Tembang Lingsir sampai Kain Kafan Hitam"

Posting Komentar