-->

Review Film Birds of Prey (2020), Penuh Warna dan Kegilaan Harley Quinn


Simak yuk review dan sinopsis film Birds of Prey berikut ini!




Setelah kesuksesan film Joker, DC dan Warner Bros kembali merilis film terbarunya yang kali ini didominasi oleh para karakter wanita, yaitu Birds of Prey (and the Fastabulous Emancipation of One Harley Quinn). Sesuai judulnya, film Birds of Prey benar-benar mengangkat tema emansipasi wanita dan feminisme yang tinggi. Namun, dikemas dengan aksi sadis dan komedi absurd berlatar Gotham yang gelap.






Review Film Birds of Prey (2020), Penuh Warna dan Kegilaan Harley Quinn
Review Birds of Prey (2020)



Nah, penasaran dengan kualitas film Birds of Prey? Yuk langsung saja kita simak ulasan sinopsis dan review film Birds of Prey dalam artikel berikut ini!



Jangan lupa juga membaca artikel 6 Superhero Marvel yang Mirip Superman.






Review Film Birds of Prey (2020)





CERITA


Cathy Yan membawa film Birds of Prey begitu berwarna, baik dalam pengeksekusian naskah dan adegan, membuatnya bisa lebih dinikmati daripada pendahulunya, Suicide Squad.



Dimulai dari kegamblangan cerita Harley Quinn yang patah hati oleh Joker. Dirinya menuntut keputusan untuk bebas dari lindungan Joker. Setelah bebas, cerita yang lebih dinamis pun dimulai.








Review Film Birds of Prey (2020) indonesia terbaru
Review film birds of prey and the fastabulous emancipation of one Harley Quinn



Walaupun disajikan dalam alur maju-mundur yang mendadak, tiba-tiba, dan membuat kebingungan, kita masih bisa terhibur dengan aksinya yang lincah dan sadis serta komedi yang mengocok perut karena keabsurdannya Margot Robbie walaupun tak semuanya bisa membuat penonton terhibur.



Pembangunan ceritanya begitu apik, pelan-pelan namun mengejutkan. Babak pertama mungkin tak terlalu menghibur, karena ketidaksesuaian pembawaan cerita dan terlalu dangkalnya eksekusi cerita, namun lama-kelamaan ceritanya semakin memukau.






Babak kedua yang intense dan diakhiri dengan jenius membuat konklusi film ini sangat menawan dan memorable. Sejauh ini, Birds of Prey adalah karya DC yang paling mencuri perhatian dalam segala aspeknya.






AKTING DAN PERFORMA


Margot Robbie adalah highlight yang paling wow dalam film Birds of Prey. Dirinya kembali bisa memerankan Harley Quinn dengan gila dan memukau dalam segala aspeknya, baik penampilan atau aktingnya.



Harley yang putus dengan Joker menjadi lebih aktif dan bebas melakukan kejahatan, baik dalam Suicide Squad atau Birds Of Prey, dirinya bisa bermain secara totalitas. Keempat Birds of Prey lainnya juga bisa membawa ceritanya lebih seru bersama Harley Quinn.






review film birds of prey and the fastabulous emancipation of one Harley Quinn
Review dan Sinopsis Film Birds of Prey Bahasa Indonesia



Tidak bertumpang tindih, namun semuanya seimbang walaupun porsinya tak rata. Rosie Perez yang kental dengan logat Latin-nya begitu menghibur dalam sisi seniornya. Jurnee Smolett-Bell yang begitu lincah dan mengguncangkan hati penonton dengan suaranya.



Ella Jay Basco dan Mary Elizabeth Winstead adalah yang paling menarik dan mencuri perhatian dalam film ini. Menjadi Cassandra Cain, Ella Jay Basco begitu kasar dan begitu bertenaga, walaupun masih terlihat remaja yang belum pantas untuk melakukan kriminalitas.



Huntress atau Crossbow Killer adalah karakter yang begitu mencuri perhatian sejak kemunculan pertamanya. Mary berhasil menghidupkan karakter Huntress yang kaku dan agak rasa Batman, namun benar-benar menendang ekspektasi!



Ewan McGregor tampil seperti orang homoseksual yang kurang terlihat seperti homo, namun aktingnya masih harus diapresiasi secara baik. Chris Messina rasanya terlalu sia-sia dan monoton, padahal karakternya bisa lebih berpotensial menambah komedi atau aksi yang lebih sadis.






TEKNIS PENDUKUNG


Cathy Yan menyajikan sebuah sinematik yang asik untuk diikuti dan tidak membosankan. Tidak gelap seperti film DC kebanyakan, film Harley Quinn ini begitu berwarna dan terasa mengagumkan.



Sinematografi Cathy Yan begitu mengesankan dengan tata kamera yang membawa penonton serasa berada dalam kondisi filmnya.



Penyutradaraannya bisa membawa aksi dan komedinya bercampur dengan epik. Soundtrack dan scoring-nya sangat easy-listening, sehingga mudah dinikmati oleh penonton. Semuanya bisa menambah rasa filmnya menjadi lebih tegang, seru, atau lucu.



Tata artistik Gotham diperlihatkan lebih gelap, walaupun beberapa di antaranya begitu memanjakan mata. Sayangnya, penyuntingannya begitu terabaikan di babak ketiga, padahal awalnya masih bisa dinikmati dengan baik.






REVIEW


Film Birds of Prey memiliki judul dan materi cerita yang terasa sama ambisiusnya. Cerita penuh kegilaan dalam kejahatan ini dilukiskan dengan cara yang familiar dan begitu abstrak, hingga secara konteks sulit untuk diterjemahkan.



Di sisi lain, Cathy Yan mendapat dorongan besar dari Margot Robbie dan karakter Harley Quinn yang nampaknya banyak menginspirasi. Khususnya pada gaya bercerita yang cukup mewakili kekacauan di kepala seorang asisten penjahat super ini.






Birds of Prey lebih asyik dimaknai sebagai kisah tunggal Harley Quinn dibandingkan asal-muasal sebuah kelompok penumpas kejahatan.



Film yang juga menjadi sekuel tidak langsung dari Suicide Squad (2016) ini tak hanya menjadikan sang barbie menor sebagai sumber inspirasi pada segi teknis, tetapi juga pada gaya bercerita.






Review dan Sinopsis Film Birds of Prey Bahasa Indonesia
Birds of Prey review film Indonesia



Sifat-sifat nyeleneh, melantur hingga serampangan menjadi daya tarik dan hiburan kala Quinn memegang kendali narator yang juga punya hobi breaking the fourth wall. Atau, ketika alur maju-mundur diharapkan dapat mewakili kegilaan juga - meski pada akhirnya tidak ada hal yang mengejutkan di sana.



Robbie & Quinn berperan sangat besar dalam mewarnai dan menghidupkan Birds of Prey. Memperhatikan detail kecil adalah kunci dari merakit karakter ini.



Menjadikannya solid dan mampu sedikit mengikis bayang-bayang Joker/Deadpool. Bagaimana senjata aneh dimunculkan (entah dari mana) atau keahlian psikologi yang diselipkan, memberi identitas untuk filmnya.



Sayangnya karakter lain tidak diperlakukan demikian, cenderung seadanya. Menghilangkan euforia kala bersatu, meski paket aksi yang melibatkan mereka sangat menghibur.



Bagaimana Quinn sibuk dengan dunianya sendiri, sesungguhnya mengingatkan saya pada apa yang Jared Leto lakukan di Suicide Squad tiga tahun lalu.



Hanya saja kali ini Yan berhasil menjadikannya sebagai bintang yang begitu dominan hingga membuat kita melupakan tujuan dari dibuatnya film ini. Semuanya memang tentang Harley Quinn, mulai dari tone hingga musik. Dan hal itu yang embuat saya sulit membenci kegilaan ini.






Tag: daftar pemeran film birds of prey fakta di balik kisah dan komik yang diadaptasi atau diangkat, sinopsis serta penghargaan dan jumlah penonton, review film birds of prey and the fastabulous emancipation of one harley quinn indonesia terbaru.





Demikian sedikit ulasan review film Birds of Prey (2020) dalam bahasa Indonesia. Kamu sudah nonton film Birds of Prey? Bagikan review dan rating kamu di komen bawah yaa!





0 Response to "Review Film Birds of Prey (2020), Penuh Warna dan Kegilaan Harley Quinn"

Posting Komentar