-->

Review Film Hati Suhita (2023), Konflik cinta segitiga tanpa antagonis

Simak ulasan review film Hati Suhita (2023) di bawah ini!

Starvision kembali dengan film romansa Hati Suhita setelah Gita Cinta dari SMA dirilis pada awal 2023. Novel bestseller Khilma Anis yang sangat terkenal diadaptasi menjadi film. Archie Hekagery, yang sebelumnya sukses menyutradarai Wedding Agreement (2019), juga bertanggung jawab untuk versi filmnya.

Dalam film Hati Suhita, Nadia Arina, seorang penghafal Al-Qur'an, berjodoh dengan Gus Birru, putra pemilik pesantren, yang diperankan oleh Omar Daniel. Gus Birru, di sisi lain, menyatakan bahwa dia tidak cinta dengan Alina setelah menikah karena dia masih suka Ratna Rengganis, mantan pasangannya, yang diperankan oleh Anggika Bolsterli. Alina tidak mau menyerah dan berusaha mendapatkan hati Gus Birru dari Rengganis.

Sebelum Anda pergi ke bioskop untuk menonton film Hati Suhita, baca ulasan film Hati Suhati ini terlebih dahulu!


Review Film Hati Suhita (2023)

Hati Suhita memiliki konflik cinta segitiga yang sebenarnya cukup sering diangkat dalam film bergenre romantis. Namun, cara cinta segitiga itu diselesaikan agak berbeda dalam film ini, yang membuat jalan ceritanya tidak terlalu klise sebagai film romantis. Tidak ada karakter dalam film ini yang dapat dianggap sebagai antagonis.

Sinopsis dan Review Film Hati Suhita (2023), Konflik cinta segitiga tanpa antagonis
Sinopsis dan Review Film Hati Suhita (2023)

Alina Suhita, yang berperan sebagai orang yang "tersakiti" dalam film ini, tidak mudah menyalahkan Gus Birru atau bahkan melabrak Rengganis sebagai orang ketiga dalam hubungannya. Selain itu, Rengganis ternyata seorang karakter yang positif dan sulit dibenci oleh penonton. Alina hanya ingin menunjukkan kepada Gus Birru bahwa dia adalah istri yang baik.

Satu-satunya kekurangan cerita film ini, adalah momen perubahan perasaan Gus Birru terhadap Alina, yang terjadi tiba-tiba menjelang akhir film, dari yang tadinya suka dengan Rengganis menjadi jatuh hati dengan Alina. Selain itu, film ini terbukti berhasil mengemas konflik ceritanya yang sederhana dengan ritme yang pas.


Chemistry Para Pemeran


Selain jalan ceritanya yang menarik, akting para pemainnya sangat menarik. Pada awal cerita yang sukses, chemistry Nadya Arina dan Omar Daniel sebagai pasangan rumah tangga yang cintanya sempat bertepuk sebelah tangan membuat penonton terbawa emosi.

Selain itu, dialog yang dibawakan dalam film ini, yang sebagian besar menggunakan bahasa baku, tidak terasa kaku atau menjengkelkan. Satu alasan mungkin karena ceritanya terjadi di Jawa Timur, di mana orang-orang menggunakan bahasa formal dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa Jawa dalam film ini juga terlihat cukup alami.


Sementara itu, penampilan akting dari para pemain mudanya telah ditingkatkan berkat kehadiran artis senior seperti Slamet Rahardjo dan Desy Ratnasari. Peran Devina Aureel sebagai sahabat Alina yang bernama Aruna dalam film ini juga mencuri perhatian, meskipun agak singkat, karena Aruna berfungsi sebagai sumber komedi dan berhasil menyuarakan isi hati penonton tentang konflik yang terjadi dalam ceritanya.


Sinematografi Film Hati Suhita


Sinematografi atau visual Hati Suhita pada beberapa adegan tidak terasa seperti film bioskop. Cara pengambilan gambar film ini, termasuk blocking-nya, tampak seperti metode yang biasa digunakan dalam sinetron atau FTV dan tidak terlihat dalam film. Hal ini juga membuat filmnya tidak terlalu mewah, meskipun tidak terlalu mengganggu orang biasa.

Sementara itu, banyaknya lelucon atau diskusi tentang kehidupan intim pasangan suami-istri membuat film tidak nyaman untuk dilihat. Dengan mempertimbangkan bahwa ceritanya secara keseluruhan membahas tentang kehidupan rumah tangga, pembicaraan itu masuk akal.

Namun, kami pikir pembahasan tentang kehidupan ranjang itu tidak sesuai dengan rating untuk penonton berusia 13 tahun ke atas, dan itu sering terjadi sepanjang film. Oleh karena itu, kami pikir film ini lebih cocok untuk penonton berusia 17 tahun ke atas.

Secara keseluruhan, Hati Suhita berhasil melampaui ekspektasi dengan cerita dan akting yang kuat. Jika Anda tertarik, film ini akan tersedia di beberapa jaringan bioskop di Indonesia mulai 25 Mei 2023.

Bagaimana pendapat Anda tentang review film Hati Suhita ini?

0 Response to "Review Film Hati Suhita (2023), Konflik cinta segitiga tanpa antagonis"

Posting Komentar