-->

Review Film Virgo and the Sparklings (2023), Film Superhero Penuh Warna dan Ceria

Ulasan Review Film Virgo and the Sparklings (2023) ini mengandung Spoiler!

Pada November 2022, Screenplay Bumilangit merilis film kedua mereka di Jagat Sinema Bumilangit, Sri Asih (2022). Lebih dari empat bulan setelah perilisan Sri Asih, Screenplay Bumilangit merilis film ketiga mereka, Virgo and the Sparklings. Film ini memperkenalkan karakter superhero baru bernama Riani atau Virgo.

Sinopsis dan Review Film Virgo and the Sparklings (2023)
Sinopsis dan Review Film Virgo and the Sparklings (2023)

Ody C. Harahap, yang juga menyutradarai Hit & Run (2019) dan Orang Kaya Baru (2019), adalah pembuat Virgo and the Sparklings. Adhisty Zara memerankan karakter utama film, Riani atau Virgo. Mawar de Jongh, Bryan Domani, Satine Zaneta, dan Ashira Zamita adalah aktor muda terkenal lainnya.

Sinopsis Virgo and the Sparklings bercerita tentang Riani, seorang remaja SMA yang tidak bisa mengendalikan kekuatannya dan sering pindah sekolah, hingga akhirnya dia pindah ke salah satu sekolah menengah negeri di Bandung. Riani bertemu dengan teman-teman baru di sekolah barunya dan mereka bergabung dalam band. Suatu kekacauan terjadi di Bandung saat Riani dan teman-temannya pergi ke kompetisi musik.



Review Film Virgo and the Sparklings (2023)


Virgo and the Sparklings hadir dengan konsep yang ceria dan sangat remaja, berbeda dengan Gundala (2019) dan Sri Asih (2022) yang cenderung gelap dan mengangkat konflik yang mendalam. Film ini seolah-olah menunjukkan bahwa konsep yang fleksibel dapat digunakan untuk menceritakan kisah superheroes Indonesia.

Virgo and the Sparklings membahas masalah yang terkait dengan kehidupan remaja, seperti bullying, rebutan cowok, pertengkaran antarteman, menyeimbangkan tugas sekolah dan mengejar mimpi, serta hubungan antara anak dan orang tua. Di antara banyak konflik remaja yang diangkat di film ini, beberapa terasa dipaksakan, membuat Riani terlihat menghadapi banyak masalah saat dia mencari identitas superheronya.

Dari cerita Virgo and the Sparklings, konflik yang paling mengganggu adalah ketika Riani disalahkan oleh teman-temannya karena terlambat menyelamatkan orang kesurupan saat konser. Padahal, Riani terlambat karena mengejar dalang di balik kasus kesurupan. Kemarahan yang ditunjukkan oleh teman-teman Riani yang tidak jelas tujuan sebenarnya adalah untuk membuat Riani terlibat dalam konflik dengan temannya sendiri.


Selanjutnya, cara orang tua Riani menangani kekuatan anaknya adalah aspek lain yang mengganjal dari film ini. Selama bertahun-tahun, orang tua Riani telah menutup atau tidak peduli terhadap kekuatan anaknya untuk melindunginya. Ditambah lagi, film ini tidak menjelaskan mengapa Riani menjadi sangat kuat. Apakah rahasia ini disimpan dengan sengaja untuk kemunculan berikutnya Riani di Jagat Sinema Bumilangit?


Mawar de Jongh sebagai Villain Berhasil Mencuri Perhatian


Dalam Virgo and the Sparklings, grup musik The Virgos terdiri dari Riani (Adhisty Zara), Ussy (Satine Zaneta), dan Monica (Ashira Zamita). Sasmi—diperankan oleh Rebecca Klopper—kemudian menjadi manajer Virgo. Chemistry Zara, Satine, Ashira, dan Rebecca sangat terbangun sepanjang film. Selain itu, mereka cukup berhasil membawakan masing-masing karakter dengan kepribadian yang berbeda.

Karakter The Virgos memang menjadi bintang utama film ini. Namun, penampilan Mawar de Jongh sebagai Carmine malah menjadi penampilan yang paling diingat di film ini, meskipun screentime Mawar tidak sebanyak Zara, Satine, Ashira, dan Rebecca.

Ketika karakternya mulai memasuki klimaks Virgo and the Sparklings, penampilan Mawar paling mencuri perhatian. Sampai saat ini, Mawar berhasil menunjukkan kesedihan sekaligus amarahnya terhadap Carmine atas tindakannya yang jahat. Selain itu, aktingnya sebagai Mawar di panggung terkenal terlihat sangat meyakinkan dan mengintimidasi sebagai villain.


Kualitas CGI yang Kurang Konsisten


Sri Asih, film Jagat Sinema Bumilangit sebelumnya, menetapkan standar baru dalam industri efek visual Indonesia. Virgo and the Sparklings juga memiliki efek visual yang luar biasa untuk film Indonesia, tetapi CGI-nya tidak sebaik Sri Asih.

Sebagian besar waktu, terutama saat Riani terbang, terlihat bahwa CGI kurang halus. Namun, visual yang cerah dan kaya warna film ini cukup berhasil memanjakan mata dan membuatnya tidak monoton.

Soundtrack yang berbeda yang dimainkan di sepanjang film adalah elemen lain yang sebenarnya menjadi bagian terpenting dari Virgo and the Sparklings. Lagu-lagu yang dipilihnya benar-benar mewakili semangat utama film. Selain itu, karena Zara, Satine, dan Ashira terlihat sangat meyakinkan dalam memerankan anak band, momen musikal dari film ini terasa semakin menarik.

Review Film Virgo and the Sparklings (2023), Film Superhero Penuh Warna dan Ceria

Virgo and the Sparklings berhasil membawa warna baru ke Jagat Sinema Bumilangit, yang sebelumnya dipenuhi dengan nuansa gelap dari dua film sebelumnya. Selain itu, ada beberapa momen musikal dalam film ini, yang membuat film superhero ini terasa lebih baru. Kehidupan remaja pada umumnya memiliki konflik yang diangkat. Sayangnya, beberapa perselisihan tampak seperti mereka dipaksakan, dan penyelesaiannya juga cukup tidak masuk akal.

Setelah membaca ulasan film Virgo and the Sparklings, apakah Anda menjadi lebih tertarik untuk menonton film aksi super Indonesia ini? Jika Anda sudah menonton film ini, jangan lupa untuk berbagi komentar Anda tentangnya!

0 Response to "Review Film Virgo and the Sparklings (2023), Film Superhero Penuh Warna dan Ceria"

Posting Komentar