-->

Review Film Beauty and the Beast, Ketika Emma Watson Mencintai Pria Buruk Rupa

SinduLin.web.id - Review Film Beauty and the Beast (Bahasa Indonesia) – Setelah menunggu cukup lama, akhirnya film live action terbaru Disney, Beauty and the Beast tayang juga di bioskop seluruh Indonesia. Film yang diadaptasi dari dongeng klasik ini memang sudah lama membuat para penggemar Disney penasaran, terlebih karena seri film sebelumnya terbukti mampu membangkitkan kenangan sekaligus memuaskan hasrat fans setianya.

Disney memang sedang gencar-gencarnya memproduksi versi live action dari film-film animasi mereka. Apalagi setelah beberapa film live action yang dibuat mendapatkan sambutan hangat dan sukses menjadi film Box Office di Hollywood. Contohnya film Maleficent, Snow White and the Huntsman dan yang paling baru adalah The Jungle Book.

Review Film Beauty and the Beast bahasa indonesia
Luke Evans sebagai Gaston menjadi salah satu bintang di Beauty and the Beast

Adapun film Beauty and the Beast dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris ternama Hollywood. Mulai dari Emma Watson yang memerankan Belle, Dan Stevens yang memerankan Beast, Luke Evans yang memerankan Gaston dan banyak lagi lainnya. (Baca juga: 10 Fakta Film Beauty and the Beast)

Nah, berikut merupakan review dari kami untuk film Beauty and the Beast. Mari kita simak!


Review Film Beauty and the Beast

Sinopsis

film beauty and the beast bagus

Film Beauty and the Beast mengisahkan tentang seorang gadis cantik jelita bernama Belle (diperankan Emma Watson) yang hidup bersama Ayahnya, Maurice (diperankan Kevin Kline). Dengan kecantikan dan pesona yang dimilikinya, Belle mampu merebut hati para pemuda di desanya. Termasuk merebut hati Gaston (diperankan Luke Evans) yang sangat tergila-gila padanya.

Gaston berniat menikahi Belle, dan dengan bantuan sahabatnya yang bernama LeFou (diperankan Josh Gad) Gaston pun berusaha mendapatkan cinta Belle dengan berbagai macam cara.

Suatu hari, Maurice mendapat masalah sehingga ia ditahan oleh Beast (diperankan Dan Stevans) di sebuah kastil. Mengetahui hal tersebut, Belle tentu tidak tinggal diam dan tanpa pikir panjang ia menggantikan posisi ayahnya sebagai tahanan Beast.

Awalnya Belle tidak menyukai Beast dan menganggapnya sebagai monster yang jahat, terlebih karena Beast sempat menahan ayahnya. Namun seiring waktu berjalan, Belle mulai merubah pemikirannya terhadap Beast dan sedikit demi sedikit bisa akrab dengannya.

Seperti dongeng aslinya, Beast sebenarnya adalah seorang pangeran tampan dan kaya raya yang dikutuk karena kesombongannya. Untuk mematahkan kutukannya, Beast harus menemukan cinta sejati sebelum kelopak terakhir bunga mawar jatuh. Kalau tidak, Beast akan sekarat hingga akhirnya meninggal dunia.

Nah, apakah Belle adalah cinta sejati yang selama ini dicari Beast? Mampukah Beast mematahkan kutukannya sebelum kelopak mawar yang terakhir jatuh? Jawabannya akan kamu temukan di film ini.


Kelebihan Film Beauty and the Beast

Review Film Beauty and the Beast bahasa indonesia

Salah satu kelebihan yang paling menonjol dari film Beauty and the Beast adalah pemilihan cast yang hampir sempurna. Mulai dari Emma Watson yang memang sudah cantik dan menawan dari sananya. Ditambah karakternya yang juga pintar dan suka membaca seperti Belle. Hal tersebut tentu membuat Emma Watson tidak perlu bersusah payah memerankan sosok Belle di layar lebar.

Kemudian ada Dan Stevens yang memerankan Beast, dia mampu tampil sangar dengan suara berat yang membuat kesan Beast tampak lebih menyeramkan. Kesan yang didapatkan dari Beast versi Dan Stevens beberapa tingkat lebih mantap dibandingkan Beast versi film animasi.

Luke Evans yang memerankan karakter Gaston juga mampu tampil sangat menawan. Luke Evans jelas sukses menampilkan sifat congkak dan menyebalkan dari penjahat macho yang berniat menikahi Belle ini. Selain itu, performanya di setiap koreografi lagu sangat memukau. Tidak diragukan lagi, Gaston yang diperankan Luke Evans pantas dikatakan sebagai bintang di film Beauty and the Beast.

Dilihat dari segi cerita, film Beauty and the Beast hampir tidak ada bedanya dengan versi animasinya. Namun harus diakui bahwa setiap adegan, setiap lagu dan setiap kesan yang didapat di versi live action ini terasa jauh lebih megah dan lebih mengena. Selain itu, film ini juga berhasil meracik nuansa fairy tail khas Disney.


Kekurangan Film Beauty and the Beast

Resensi film beauty and the beast

Secara umum, sangat sedikit sekali hal baru yang penonton dapatkan dari film ini. tidak ada kejutan yang berarti, tidak ada plot yang benar-benar baru. Sehingga, bagi yang sudah menonton film animasinya mungkin kurang bisa mendapat kesan dari film Beauty and the Beast.

Intinya, jangan berharap lebih dari segi cerita, karena film Beauty and the Beast dibuat nyaris mirip dengan versi animasinya. Film ini memang sukses membuat terpesona dan membangkitkan rasa nostalgia, namun hampir tidak menawarkan hal yang baru.


Kenapa Film Beauty and the Beast Patut Ditonton? 

fakta film beauty and the beast

Beauty and the Beast sukses membuat kita bernostalgia dengan film musikal yang indah. Bukan hanya menghibur, namun banyak juga hal yang diajarkan kepada penontonnya, terutama tentang ketulusan cinta, keberanian dan pengorbanan.

Hal tersebut dapat kita lihat dari Belle yang sangat menyayangi keluarganya dan Beast yang rela melepaskan perempuan yang dicintainya tanpa tahu apakah dia akan kembali atau tidak.

Baca juga:


Bagi kamu yang sudah pernah menonton film animasinya, maka versi live action ini seolah akan membawamu kembali ke masa kecil saat menyaksikan film animasinya.

Review film Beauty and the Beast by SinduLin


0 Response to "Review Film Beauty and the Beast, Ketika Emma Watson Mencintai Pria Buruk Rupa"

Posting Komentar