-->

Review Film Cold Pursuit (2019), Film Aksi Terbaru Liam Neeson

Yuk simak ulasan review Cold Pursuit di bawah ini!

SinduLin.web.id – Setelah sebelumnya kami mengulas kelebihan dan kekurangan film Glass (2019), kali ini kami akan mencoba me-review film yang sedang tayang di bioskop-bioskop Indonesia, yaitu Cold Pursuit.

Review Film Cold Pursuit (2019), Film Aksi Terbaru Liam Neeson
Sinopsis dan Review Film Cold Pursuit (2019)

Film keren yang rilis sejak  8 Februari 2019 ini merupakan hasil karya sutradara Hans Petter Moland. Cold Pursuit sendiri adalah sebuah film remake dari film Norwegia yang berjudul In Order of Disappearance (2014). Film tersebut juga disutradarai oleh Moland.

Nah, bagi kamu yang penasaran dengan film ini, yuk langsung saja disimak review Cold Pursuit dalam bahasa Indonesi di bawah ini:


Sinopsis Cold Pursuit


Cold Pursuit adalah sebuah film yang berkisah mengenai seorang pria bernama Nelson Coxman, dia adalah pengemudi bajak salju di resor ski Colorado yang mewah di Kehoe.  Tempat tersebut baru saja mendapat penghargaan "Citizen of the Year".

Nelson Coxman merasa terganggu saat putranya meninggal dunia akibat overdosis heroin. Coxman   merasa depresi dan berniat melakukan bunuh diri, namun dia malah mengetahui bahwa sebenarnya anaknya tewas karena dibunuh kartel narkoba. Apakah yang terjadi selanjutnya? Jawabannya dapat kamu temukan sendiri dalam film Cold Pursuit!



Review Film Cold Pursuit Bahasa Indonesia


Cold Pursuit bukan sebuah film remake yang buruk dari In Order of Disappearance (2014). Keduanya punya kelebihan & kekurangan masing-masing, serta tak banyak memberi perbedaan mengingat kedua film sama-sama ditunggangi Hans Petter Moland.


Kami lebih suka Cold Pursuit, karena black comedy-nya lebih nendang dibandingkan film aslinya yang condong ke drama. Moland terlihat tak main-main dalam menandai debutnya di Hollywood.

Perbedaan yang dibuat Moland pada Cold Pursuit memang sepele. Cerita utamanya sama saja, tetapi ada bagian kecil dari In Order of Disappearance yang melengkapi lubang cerita Cold Pursuit.

Review Film Cold Pursuit Bahasa Indonesia
Baca Review Cold Pursuit Bahasa Indonesia

Film Cold Pursuit juga sebenarnya mengalami kebocoran dalam memanfaatkan lokasi syuting. Syuting dilakukan pada bulan Maret, dimana masa peralihan dingin ke semi sedang terjadi.

Jika kamu teliti, beberapa pohon musim semi terlihat bocor dari kaca mobil. Begitu juga dengan detail es serut yang lupa ditumpahkan di atas mobil-mobil penghias setting.

Pada Cold Pursuit, Kami bisa mentertawakan Neeson atas segala tindak-tanduk dan keberuntungan yang terjadi pada karakter yang diperankannya.

Coxman lebih terlihat sangar dan bodoh, sedangkan Dickman di ‘Disappearance’ lebih dingin, tenang, dan putus asa.

Candaan absurd Cold Pursuit juga lebih sering membuat kamu tertawa, dibandingkan dengan film aslinya yang lebih kelabu, menyedihkan dan penuh rasa bersalah. Bahkan candaannya pun tidak mengundang tawa sampai tergelak.

Sensor yang lagi-lagi berlebihan dari lembaga esol, menjadi satu-satunya perkara yang membuat Kami tidak bisa menikmati aksi Coxman dengan maksimal.

Soal cerita, sedikit saya kesampingkan karena film ini memang diarahkan untuk menjadi komedi yang absurd.

Secara keseluruhan Cold Pursuit bisa membuat saya tertawa puas, menghardik kebodohan karakternya, serta menikmati elemen komedi yang disisipkan. Sampai lupa kalau film ini punya kisah ‘kehilangan’.


Demikian sedikit ulasan review Cold Pursuit, sebuah film yang cukup seru dan bagus untuk kamu tonton. Apabila kamu juga sudah menonton film ini, berikan tanggapanmu di kolom komentar ya....


0 Response to "Review Film Cold Pursuit (2019), Film Aksi Terbaru Liam Neeson"

Posting Komentar