-->

Review Film Joker (2019), Kisah Kemalangan dan Kegilaan si Badut

Review Film Joker - Setelah sebelumnya me-review film Tell Me Who I Am, kali ini kami akan me-review film Hollywood 2019 lainnya yang tidak kalah keren, yaitu film Joker (2019). Karakter badut musuh Batman ini ternyata memiliki banyak cerita menarik di hidupnya.

review film joker indonesia 2019

Review Joker (2019)


Penasaran dengan seperti apa kualitas film Joker dari Warner Bros ini? Simak sinopsis dan reviewnya setelah tanda titik dua berikut:


Sinopsis Film Joker (2019)


Tanggal rilis: 2 Oktober 2019 (Indonesia)
Sutradara: Todd Phillips
Pendapatan kotor: $1,023 miliar
Berdasarkan: Joker; oleh DC Comics
Anggaran: $55-70 juta

Sinopsis:

Cerita Original dari penjahat ikonik (Joker) yang tidak terlihat sebelumnya di layar lebar, Arthur Fleck, seorang pria yang diabaikan oleh masyarakat, dan sebuah cerita yang lebih luas.


Review Film Joker (2019) Bahasa Indonesia


CERITA

Tak dirancang sebagai film prekuel atau spin-off karakter yang memiliki banyak aksi perkelahian, 'Joker' lebih menusuk pada pikiran dan perasaan penonton.

Mengambil set 1980-an, namun memiliki isu yang sekacau zaman sekarang dan lebih menyindir pemerintahan dan warga dunia yang sudah kacau di masa kini.


Badut dianggap sebagai pahlawan manusia yang lebih humanis dan merakyat berjuang bersama melawan kemungkaran yang terjadi.

Baca review Film Joker (2019), Kisah Kemalangan dan Kegilaan si Badut
Baca sinopsis dan review film Joker 2019

Kemungkaran ini tak selalu datang dari orang jahat, justru orang baik yang selalu mengumbar kejahatan lewat cara yang halus, namun sebenarnya tidak benar bagi beberapa orang. Dari awal cerita, emosi penonton sudah diaduk-aduk dengan psikis dari Arthur Fleck.


Mulai dari tertawanya yang gila, postur badannya yang sangat kurus, apalagi sudah masuk pada konflik awal yang membuat penonton semakin geregetan. Konflik awal pun dibangun dengan tajam dan mengagetkan, lalu diteruskan dengan pengukuhan jati diri Joker dalam Arthur Fleck.

Badut pun semakin merajalela dengan sadisnya yang tanpa ampun. Sampai pada klimaksnya yang membuat pikiran kita seakan meledak dan tak kuat melihat lanjutannya.

Tak ada anti-klimaks, rasanya selalu meningkat hingga akhir film yang benar-benar membuat kesan stres dan berefek panjang bagi penontonnya karena selalu terngiang-ngiang dengan apa yang disajikan oleh film 'Joker' ini.


AKTING DAN PERFORMA

Tak ada yang bisa mengganti Heath Ledger sebagai Joker yang melegenda, namun Joaquin Phoenix bisa memerankan Joker dengan nuansa paling dark dan sadis. Bukan menonjolkan kegilaan, Arthur Fleck ini lebih humanis dan relevan dengan kehidupan masyarakat dunia zaman ini.

Joaquin Phoenix membuktikan bahwa aktingnya sangat berkelas dan pantas digandrungi Oscar. Bukan selevel villain dari superhero, namun Joaquin Phoenix membawa Joker ini lebih menyakitkan dan menohok hati penonton. Totalitasnya dalam memerankan Joker sangatlah patut diapresiasi.

Mulai dari berat badan, tertawa gila, sampai cara ia berlari sangat menakutkan dan selalu meninggalkan kesan lama bagi penonton. Karakter pendukung lainnya cukup membantu jalan cerita dalam Joker ini.

Karakter Zazie Beetz yang lebih mendukung Arthur dalam sisi jahatnya cukup baik dalam aktingnya, meskipun dikembangkan dalam porsi yang sedikit dengan akhir nasibnya yang tidak diketahui.

Robert De Niro menjadi Murray yang jenaka dan riang, namun cukup sedih dan syok dengan nasib karakternya. Karakter lainnya pun membuat perasaan penonton campur aduk dan semakin tidak tenang.


TEKNIS PENDUKUNG

Sinematografi Todd Phillips sungguh memukau penonton! Phillips berhasil membuat 'Joker' ini menjadi lebih gelap dan membuat penonton stres ketika melihat keseluruhan filmnya.

Pembawaan teknikal dari Phillips selalu berkembang menjadi indah, namun tetap mengerikan untuk ditonton. Memakai style 80-an yang klasik, mulai dari tata artistik sampai suara yang mengalun dapat menggambarkan kekacauan dalam film ini.

Coretan acak dan kasar menghiasi banyak film ini. Tata artistik ini mungkin tak terlalu mewah, namun lebih cocok jika dibandingkan dengan kehidupan zaman sekarang.

Tak banyak atau mungkin tak pakai CGI, namun masih bisa menghibur penonton. Tata suara yang selalu bisa merasakan tiap adegan dan menambah keseraman dalam film ini.

Kamu sudah nonton #Joker? Bagikan review dan rating kamu di komen bawah yaa!


Review Joker (2019) - ENGLISH REVIEW


SYNOPSIS

An original standalone origin story of the iconic villain not seen before on the big screen, it's a gritty character study of Arthur Fleck, a man disregarded by society, and a broader cautionary tale.


STORY

Not designed as a prequel movie or spin-off of characters who have a lot of fighting action, 'Joker' is more piercing the thoughts and feelings of the audience. Take on the 1980s set, but it has issues that are as chaotic as the present and satirize the governments and citizens of the world that are chaotic at the present time.


The clown is considered a more humanistic and popular human hero who fights together against the evil that occurs. This denial does not always come from bad people, it is good people who always spit out evil in subtle ways, but it is actually not true for some people.

Review Film Joker (2019), Kisah Kemalangan dan Kegilaan si Badut
Review film Joker Bahasa Indonesia

From the beginning of the story, the audience's emotions had been stirred up with a psychic from Arthur Fleck.

Starting from the crazy laugh, his body posture is very thin, especially since it has entered the initial conflict that made the audience more excited. The initial conflict was built sharply and surprisingly, then continued with the confirmation of the Joker's identity in Arthur Fleck.

Clowns are even more rampant with their merciless sadists. Up to the climax that makes our mind seemed to explode and unable to see the sequel. There is no anti-climax, it always seems to increase until the end of the film which really makes the impression of stress and long effects for the audience because it is always ringing with what is presented by the film 'Joker'.


ACTING AND PERFORMANCE

No one can replace Heath Ledger as the legendary Joker, but Joaquin Phoenix can play the Joker with the darkest and most sadistic nuances.

Instead of highlighting madness, Arthur Fleck is more humane and relevant to the life of the world's people today. Phoenix proves that his acting is very classy and deserves Oscar's love.

Not the level of villain of a superhero, but Joaquin Phoenix brings the Joker more painful and thrust into the hearts of the audience. The totality in playing the Joker is very much appreciated.

Starting from weight, laughing crazy, until the way he ran was very scary and always left a long lasting impression on the audience. Other supporting characters simply help the storyline in this Joker.

Zazie Beetz's character who further supports Arthur in his evil side is quite good in her acting, although it was developed in small portions with an unknown end to her fate.

Robert De Niro became a playful and carefree Murray, but was quite sad and shocked by the fate of his character. Other characters also make the audience mixed feelings and increasingly uneasy.


SUPPORTING TECHNICAL

Cinematography of Todd Phillips really amazed the audience! Phillips managed to make this 'Joker' darker and make the viewer stressed when he saw the whole film.

Technical traits from Phillips always develop into beautiful, but still terrible to watch. Wearing a classic 80s style, ranging from artistic order to sound that can describe the chaos in this film. Random and rough strokes adorn many of these films.

This artistic arrangement may not be too fancy, but it is more suitable when compared to today's life. Not much or maybe not using CGI, but still can entertain the audience. The sound system that can always feel each scene and add to the horror in this film.

Tag: daftar penghargaan film Joker, pemeran, cast dan fakta di balik serta jumlah penonton. Pendapatan film Joker, review film Joker bahasa Indonesia terbaru dan terbaik. download mp4, mkv, 480p dan 720p terlengkap.

Demikian sedikit ulasan review film Joker (2019) dalam bahasa Indonesia. Apakah kamu sudah menonton film ini? Berikan review dan ratingmu di kolom komentar bawah yaa...


0 Response to "Review Film Joker (2019), Kisah Kemalangan dan Kegilaan si Badut"

Posting Komentar